Hakikat Haji dan Umroh


Hukum ibadah haji adalah wajib bagi yang mampu. Sedangkan ibadah umroh hukumnya adalah sunnah. Tidak hanya mampu dari segi materi tapi juga siap jasmani dan rohani. Setiap calon ja
haji dan umroh
maah harus memiliki bekal pengetahuan tentang pelaksanaan haji dan umroh, guna memperlancar pelaksanaan ibadah haji dan umroh. Perlu diingat bahwa kita bisa melaksanakan ibadah haji sekaligus umroh, tapi tidak berlaku sebaliknya. Namun pada dasarnya haji dan umroh memiliki tujuan yang sama yaitu ibadah.

Hakikat Haji

Dalam rukun Islam, ibadah haji diletakkan pada urutan terakhir. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Di antara kelima rukun Islam, melaksanakan ibadah haji dianggap yang paling berat. Oleh karena itu tidak semua muslim diwajibkan untuk berhaji. Syarat mutlak berhaji selain sehat jasmani dan rohani adalah mampu secara materi. Muslim yang wajib berhaji hanya mereka yang berakal sehat. Jika aspek tersebut terpenuhi maka wajib hukumnya muslim tersebut menunaikan ibadah haji.

Perjalanan haji merupakan gambaran perjalanan menuju akhirat. Rangkaian ibadah haji mengajarkan kita akan akhirat. Berada di tanah suci dapat diibaratkan sebagai cetak biru dari akhirat. Saat kita meninggalkan rumah di tanah air sama halnya kita sedang meninggalkan dunia menuju mati. Kita belajar merelakan dan mengiklaskan semua yang kita miliki di tanah air. Saat menuju tanah suci kita tidak pernah tahu apakah ada kemungkinan kita bisa kembali ke tanah air dengan selamat. Tak jarang jamaah yang berangkat haji namun tak lagi bisa kembali ke tanah air karena berbagai alasan.

Hakikat Umroh

Hakikat umroh pada dasarnya sama dengan hakikat haji. Mereka yang berumroh mendambakan ketenangan jiwa dan penghapusan dosa. Ibadah umroh melatih kesabaran. Umroh juga merepresentasikan kesyukuran atas nikmat kesehatan dan kekayaan yang dimiliki.

Yang merusak haji dan umroh

Tidak semua yang mengerjakan haji atau umroh dapat berbuah pahala. Bahkan tidak jarang justru dosa yang kita dapatkan. Berikut beberapa hal yang sering diabaikan oleh mereka yang melaksanakan haji dan umroh:

1. Niat

Segala sesuatu yang kita kerjakan berawal dari niat. Jika niat melaksanakan haji dan umroh sudah salah dari awal maka menjadi haji mabrur tinggal impian. Banyak yang melaksanakan haji atau umroh bukan niat untuk ibadah. Ada yang karena ingin memperoleh gelar haji. Adapula yang berhaji dan umroh dengan alasan untuk berwisata ke tanah suci. Kita harus meluruskan niat sebelum berangkat.

2. Tidak memiliki bekal pengetahuan tentang haji dan umroh

Untuk mencapai kesempurnaan suatu ibadah kita harus punya pengetahuan tentang ibadah yang akan kita kerjakan. Tanpa pengetahuan yang cukup maka bisa saja kita melakukan kesalahan dalam pelaksanaannya.

Jika dari awal niat kita beribadah memang sudah salah makan akan sia-sia semuanya. Begitu pula jika kita tidak memahami betul ibadah yang akan kita lakukan. Kita tidak hanya akan rugi secara materi, tetapi juga akan rugi secara fisik dan waktu.

Mabrur atau tidaknya haji dan umroh kita hanya Allah yang tahu. Kesuksesan pelaksanaan ibadah haji dan umroh merupakan rahasia personal seorang dengan Tuhannya. Mereka yang telah menjalankan ibadah haji atau umroh tentunya mengharapkan kesuksesan spiritual. Tidak hanya itu kesalihan secara sosial adalah effort lain yang diharapkan.

Peningkatan kesalihan sosial dapat dilihat dari perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Jangan sampai kita melaksanakan ibadah tak ubahnya seperti suatu formalitas. Penyempurnaan agama bukanlah suatu formalitas melainkan memiliki tujuan yang lebih kompleks. Ibadah haji dan umroh harus mampu berdampak pada peningkatan iman dan taqwa kita. Semoga kita semua masuk dalam golongan orang-orang yang diterima amal ibadahnya.

Cheria Travel
Gedung Twink lt3 Jalan Tendean 82 Mampang Jakarta Selatan

0 comments:

Post a Comment

Jika Suka Rekomendasikan Situs Ini, Klik +1